A. Pengertian Wewenang, Kekuasaan,
dan Pengaruh
1. Wewenang
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar
tercapai tujuan tertentu. Wewenang
dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Pengorganisasian
(Organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang
melingkupinya.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain,
artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau
kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu,
kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang,
wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik
dalam organisasi.
B. Struktur Lini dan Staf
1. Struktur Lini
Organisasi lini
yaitu semua
organisasi mempunyai sejumlah fungsi-fungsi dasar yang harus dilaksanakan.
Contohnya: organisasi perusahaan biasanya mempunyai tiga fungsi dasar yaitu
produksi manufaktur atau operasi, pemasaran atau penjualan dan keuangan.
Fungsi-fungsi dasar tersebut dilaksanakan oleh semua organisasi.
2. Struktur Staf
Organisasi Lini dan Staf: staf merupakan individu atau kelompok dalam
struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan
terhadap fungsi lini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara langsung
terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen.
C. Wewenang Lini, Staff, dan
Fungsional
1. Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Dalam
bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan
manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
2. Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok
orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli
biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli
memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis
yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
3. Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer
atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional. Fungsi keuangan dan
akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.
D. Delegasi Wewenang
Dapat diartikan sebagai penugasan
wewenang dan tanggung jawab formal organisasi kepada orang lain, dalam hal ini
karyawan. Wewenang dapat didelegasikan sesuai dengan prinsip skalar dari
manajemen klasik, yang mengatakan bahwa garis wewenang harus ditetapkan dengan
jelas dari manajemen puncak sampai karyawan paling bawah. Delegasi wewenang
bukan
merupakan pelepasan tanggung jawab.
Keuntungan dan Halangan Delegasi
Wewenang
Delegasi wewenang memungkinkan
manajer menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada kalau semuanya dikerjakan
sendiri. Kadang bawahan mempunyai keahlian yang lebih dibandingkan dengan
manajer untuk hal-hal tertentu. Beberapa manajer kadang enggan mendelegasikan
wewenang karena:
tidak yakin akan kemampuan bawahan
merasa mampu mengerjakan sendiri
tidak efisien untuk mengajari bawahannya
melakukan tugas takut wewenangnya akan berkurang, atau takut kalau bawahannya
dapat melakukan tugas lebih baik dibandingkan dirinya.
Karyawan kadang enggan menerima
delegasi wewenang karena beberapa alasan:
·
Takut gagal
·
Merasa tidak ada penghargaan untuk kerja yang akan dilakukannya
·
Atau tidak mau menanggung resiko
semua risiko diserahkan atau
ditanggung oleh manajer.
Delegasi Wewenang yang Efektif
1.
Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua pekerjaan
dapat didelegasikan.
2.
Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa pertimbangan:
·
Waktu yang dimiliki karyawan
·
Kemampuan yang dimiliki karyawan
·
Kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh karyawan
3.
Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang
cukup, dan bentuk hasil yang diharapkan.
4.
Menetapkan Feedback, untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.
E. Sentralisasi Versus Desentralisasi
1. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan
seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi
puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi
adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh
orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan
untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana
pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat
perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan
dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
2. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian
wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang
yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat
sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan
sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas
dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang
terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem
otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus
diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah
daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan
kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur
tangan dari pemerintahan di pusat.
Namun kekurangan dari sistem
desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan
di mana wewenang tersebut hanya mementingkan kepentingan golongan dan kelompok
serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut
terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.
Daftar Pusaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar