A.
Proses Penyusunan Personalia
Proses
penyusunan personalia (staffing process) dapan dipandang sebagai serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan
personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat
dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan dalam dua tipe lingkungan
yang berbeda. Pertama, lingkungan eksternal yang meliputi seluruh faktor di
luar organisasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhinya. Kedua
lingkungan internal, yang terdiri dari unsur-unsur di dalam organisasi.
Langkah-langkah proses ini mencakup:
1. perencanaan sumber daya manusia, yang dirancang untuk
menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.
2. Penarikan, yang berhubungan dengan pengadaan calon-calon
personalia segaris dengan rencana sumber daya manusia.
3. Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan di antara
calon-calon personalia.
4. Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu
individu-individu yang terpilih menyesuaikan diri dengan lancar dalam
organisasi.
5. Latihan dan pengembangan
B.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya.
Andrew
E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia
atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan
tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih
bermanfaat”.
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1.
Kepentingan Perencanaan SDM
Ada
tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
· Kepentingan Individu
· Kepentingan Organisasi
· Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat
beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi
Perencanaan
Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan
perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi
secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia
(suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu
memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan
perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan
petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga
kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki
tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu
organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM
· Harus mengetahui secara jelas
masalah yang akan direncanakannya.
· Harus mampu mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang SDM.
· Harus mempunyai pengalaman luas
tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
· Harus mampu membaca situasi SDM
masa kini dan masa mendatang.
· Mampu memperkirakan peningkatan SDM
dan teknologi masa depan.
· Mengetahui secara luas peraturan
dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3. Proses perencanaan SDM
Strategi
SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi
dan mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah
secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan
dikelola.
Pengembangan
rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM
suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk
jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.
Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur perencanaan SDM
· Menetapkan secara jelas kualitas
dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
· Mengumpulkan data dan informasi
tentang SDM.
· Mengelompokkan data dan informasi
serta menganalisisnya.
· Menetapkan beberapa alternative.
· Memilih yang terbaik dari
alternative yang ada menjadi rencana.
· Menginformasikan rencana kepada
para karyawan untuk direalisasikan.
· Metode PSDM ,dikenal atas metode
nonilmiah dan metode ilmiah.
Metode
nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman,
imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam
ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan. Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan
berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan
(forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relative
kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
4. Pengevaluasian Rencana SDM
Jika
perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan
sebagai berikut:
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusan-keputusan bisnisnya.
Biaya
SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan
sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya
lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat
diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya
dibutuhkan.
Adanya
kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas
didalam rencana masa yang akan datang. Pengembangan para manajer dapat
dilaksanakan dengan lebih baik.
Kendala-kendala
PSDM
1. Standar kemampuan SDM
Standar
kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya
berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini
menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara
pasti.
2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup
Manusia
sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini
menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam
rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
3. Situasi SDM
Persediaan,
mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan.
Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan benar.
4. Kebijaksanaan Perburuhan
Pemerintah
Kebijaksanaan
perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain
dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.
C.
Penarikan dan Seleksi Karyawan
Menurut
Hardi Handoko Requitment adalah :
Suatu proses pencarian dan pengikatan para calon karyawan atau pelamar calon
karyawan yang mampu untuk melamar sebagai karyawan proses ini di mulai ketika
para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di serahkan
dan hasilnya setelah para calon karyawan di seleksi.
Menurut
Musanif Requitment adalah :
Usaha untuk mendapatkan calon-calon pegawai yang lowong guna mendapatkan
sebanyak mungkin calon pelamar yang memenuhi syarat-syarat untuk job dicription
dan analisa yang di minta untuk jabatan yang lowong pada suatu organisasi untuk
di pilih calon-calon yang terbaik dan cakap menurut mereka.
Saluran-saluran
pegawai
· Work in writing.
· Employed rerfens
(rekomendasi dari pegawai).
· Iklan
· Melalui jawatan
pemerintah.
· Agensi (agen).
· Lembaga
pendidikan.
· Perusahaan
peneliti profesi.
· Melalui
perhimpunan profesi
· Organisasi
indonesia (labour organisasi)
· Lising temporer
· Melalui
organisasi militer.
· Program-program
latihan yang di biayai pemerintah.
· Open house.
· Nepotisent
(nepotisme).
Hambatan-hambatan
penarikan pegawai
· Hambatan
kebijakan kompensasi.
· Kebijakan status.
· Rencana SDM.
· Kebijaksanaan
promosi dandar dalam (dari jenjang kejenjang).
· Kondisi pasar
tenaga kerja.
· Kondisi
lingkungan eksteren akibat pengganguran tinggi perekonomian yang lemah dan
tenaga terampil yang langka.
· Persyaratan
jabatan.
· kondisi
lingkungan.
· Persyaratan
kerja.
Seleksi
berasal dari select (memilih)
Seleksi
adalah Suatu proses untuk menentukan
orang yang di ramalkan akan berhasil pemangku jabatan itu nanti.
Menurut
komaruddin Seleksi adalah
Pemilihan terhadap orang-orang, suatu proses untuk menilai kemungkinan
keberhasilan atau kegagalan seseorang untuk melaksanakan pekerjaanya. Sedangkan
tujuan Seleksi menurut Manullang adalah Memperoleh tenaga kerja yang
memenuhi syarat dan mempunyai kwalifikasi sebagaimana tercantum di dalam Job
Description.
Secara
umum ada 3 tujuan seleksi:
1. Untuk mengetahui kecakapan
seorang pegawai.
2. Berusaha untuk mendapatkan tenaga
kerja yang cocok dengan pekerjaan yang dipangkunya.
3. Berusaha untuk mendapatkan tenaga
kerja tidak hanya yang cock pada saat sekarang tetapi tenaga kerja yang
memiliki potensi untuk di kembangan di kemudian hari.
Proses
seleksi
Proses
seleksi di mulai salah semua lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini
melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum pegawai di
ambil. Jadi proses seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk
memutuskan apakah pelamar di terima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup
pemanduan kebutuhan pelamar dan organisasi. Dalam banyaknya personalia
penarikan dari seleksi di gabungkan dan disebut dengan istilah Employedment
pansel.
Proses
seleksi adalah: Pusat
manajemen kepegawaian dan requitment dilakukan untuk membantu proses seleksi
ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya sebelumnya akan sia-sia
saja oleh karena itu tidaklah berlebihan bila di nyatajkan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajeme
kepegawaian.
Metode
seleksi
Menurut
Manullang merupakan dasar penyeleksian yaitu:
1. Keahlian.
Mencakup
3 aspek, yaitu :
· Tehnikal skill
· human skill
· konseptual skill.
2. pengalaman kerja.
3. Umur.
4. Jenis kelamin.
5. Keadaan fisik.
6. Perfonmance (penampilan)
7. Bakat.
8. Temperamen.
9. Karakter.
Untuk
eksternal
1. Penerimaan pendahuluan.
2. Test-test penerimaan.
3. Wwancara seleksi.
4. Pemeriksaan referensi.
5. Evaluasi medis (test kesehatan).
6. Wawancara kepada atasan langsung.
7. Keputusan.
Psikologi
test di lakukan yaitu di lakukian berbagai peralatan test yang mengatur menguji
keberanian temperamen kecerdasan, ketrampilan dan prestasi.
Bentuk-bentuk
test ini mencakup
1. Intelegensi test.
2. Pesonality test.
3. Aptuted test (bakat).
4. Interes test.
5. Achiment test.
6. Knowledged test.
7. Fermonce test.
D.
Latihan dan Pengembangan Karyawan
Dalam
menghadapi proses seleksi, manajer menghadapi 3 tantangan yaitu :
1. Tantangan supply (masukan)
semakin banyak pelamar yang memenuhi syarat, semakin mudah melakukan seleksi
dan sebaiknya.
2. Tantangan etis. Dalam proses
penerimaan seleksi, pegawai sering mendapatkan tekanan (syarat-syarat refensi).
Prinsip-prinsip
ini antara lain :
· Prinsip
partisipasi
· Prinsip relevansi
· Pinsip
pengulangan
· Prinsip
pemindahaan serta kemungkinan umpan balik mengenai kemajuan paa peserta latihan
. semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut latihan akan semakin efektif.
Disamping itu perencanaa program juga perlu menyadari perbedaan individual
kerena pada hakekatnya pegawai mempunyai kemampuan, sifat dan sebagainya yang
berbeda satu sama lain.
Teknik
latihan dan Pengembangan
Ada
dua teknik yaitu :
1. Metode praktis atau on the job
training
2. Teknik-teknik persentase
informasi dan metode-metode simulasi (off the job)
Penilaian
prestas kerja adalah Proses
melalui dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
Manfaat
penilaian prestasi kerja menurut Tani Handoko.
1. Perbaikan prestasi kerja
2. Untuk Penyesuain Kompensasi
3. Untuk keputusan-keputusan
penempatan dan promosi
4. Latihan pengembangan
5. Untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan proses konplik
6. Pengembangan karier
7. Informasi mengenai prestasi kerja
karyawan
8. Untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
9. Untuk mendapatkan kesempatan
kerja adil
10.
Untuk menghindari tantangan-tantangan ekstenal.
Yang
menilai adalah :
1. Atasan langsung.
2. Group line
3. Panitia
4. Gabungan dari staf dan
kepegawaianBawahan / teman sejajar.
Tujuan
penilaian adalah :
1. Mengidenfikasikan karyawan yang
membutuhkan kadernisasi.
2. Untuk menetapkan kenaikan
gaji/upah karyawan.
3. Untuk memungkinkan pemindahan
karyawan dan penugasan baru.
4. Menetapkan kebijakan baru dalam
rangka reorganisasi.
5. Mengidenfikasikan karyawan
kejabatan yang lebih tinggi.
Berbagai
bias / penyimpangan penilaian.
1. Hello effect yaitu terlalu
dominannya pendapat pribadi
2. Penilaian cenderung terpusat di
center.
3. Prasangka-prasangka pribadi.
4. Resensi effect/penilaian
berdasarkan kesan yang terakhir.
Metode-metode
penilaian :
1. Metode beriontasi kepada masa
lalu.
·
Memakai retting skill/skala penilaian baik,sedang kurang baik
·
Memakai cek lis.
·
Metode peninjauan lapangan
·
Memakai pristiwa kritis/yang terjelek /terbaik.
·
Metode peninjauan lapangan.
·
Metode test prestasi kerja.
2. Metode beriorientasi pada masa
depan.
·
Metode penilaian diri.
·
Metode fsikologis.
·
Pendekatan melalui MBO.
·
Pusat penilaian terhadap karyawan.
E.
Pemberian Kompensasi Kepada Karyawan
Kompensasi
adalah Merupakan balas jasa yang di
berikan oleh perusahaan kepada karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan
mempunyai kecendrungan diberikan secara tetap.
Masalah
kompensasi bukan hanya penting karena merupakan dorongan utama seseorang
menjadi karyawan, tetapi masalah kompensasi ini penting juga karena kompensasi
yang diberikan ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja
para karyawannya. Pemberian kompensasi adalah keseluruhan balas jasa bagi
employed maupun employer baik yang langsung berupa uang atau financial maupun
yang tidak langsung berupa uang (non financial).
Ada
3 Dasar pemberian kompensasi adalah :
·
logic
·
Rasional
·
Punya landasan yang kuat.
Fungsi
kompensasi adalah :
·
Penentuan kebutuhan ekonomi
·
Pengkaitan kompensasi dengan peningkatan kerja.
·
Pengkaitan kompensasi dengan sukses tidaknya perusahaan.
·
Keseimbangan keadilan.
Penilaian
pemberian upah berdasarkan
·
Upah menurut prestasi kerja.
·
Upah menurut lamanya kerja.
·
Upah menurut kebutuhan kerja.
·
Upah berdasarkan prioritas.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemberian kompensasi.
·
Penawaran permintaan tenaga kerja.
·
Organisasi buruh.
·
Kemampuan perusahaan untuk membayar.
·
Produktif karyawan.
·
Tinggi rendahnya biaya hidup setempat.
·
Peraturan pemerintah.
·
Konsisten eksternsl dan internal.
·
Kompensasi diluar gaji dan upah.
Yaitu : Pensiun, uang pesagon, asuransi,kesehatan.
Wujud
kompensasi ada 3 yaitu ;
·
Uang /gaji dan upah.
·
Natural seperti, pembagian beras, pakaian, obat-obatan.
·
Kenikmatan seperti, rumah, fasilitas kenderaan, pemeriksaan kesehatan, dan
lain-lain.
Pemutusan
hubungan kerja/alasan PHK karena :
·
Keinginan perusahaan, tidak cakap pada masa percobaan, di hukum sakit, usia
lanjut.
·
Keinginan karyawan .
·
Tidak cocok dengan tugas, alasan-alasan mendesak (gaji kurang, pekerjaan
membanyak).
·
Sebab-sebab lain-lain .
Seperti, Meninggal dunia.
Tiga
tantangan proses seleksi pegawai
1.
Tantangan saple (masukan).
Semakin
banyak pelamar memenuhi syarat semakin mudah unt5uk seleksi.
2.
Tantangan Etis.
Bisa
didalam proses penerimaan pegawai di mana mereka menerima surat-surat sakti.
3.
Tantangan organisasi.
Anggaran
organisasi keterbatasan kwalitas SDM. Tantangan berbeda jenis kelamin tetentu.
Daftar Pusaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar